Ricky Siahaan Gitaris Seringai Meninggal Dunia di Jepang, Alami Serangan Jantung Usai Manggung

Dunia musik Indonesia berduka atas kepergian Ricky Siahaan, gitaris band metal Seringai, yang meninggal dunia secara mendadak pada Sabtu, 19 April 2025, di Tokyo, Jepang. Ricky menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 22.10 waktu setempat setelah tampil di Gekiko Festival, bagian dari tur “Seringai Wolves of East Asia Tour 2025” .

Kabar duka ini disampaikan oleh akun resmi Seringai di Instagram, yang menyebut bahwa Ricky berpulang setelah menyelesaikan penampilan terakhirnya di tur tersebut. “Ricky meninggalkan dunia ini dengan sesuatu yang dia cintai: bermain musik keras dengan maksimal,” tulis mereka .

Ricky Siahaan, lahir dengan nama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan pada 5 Mei 1976 di Tanjung Pandan, Belitung, dikenal sebagai sosok penting dalam skena musik independen Indonesia. Sebelum membentuk Seringai pada 2002 bersama Arian13, Ricky telah aktif di beberapa band seperti Buried Alive dan Stepforward. Selain sebagai gitaris, ia juga berperan sebagai komposer dan produser dalam karya-karya Seringai seperti “High Octane Rock”, “Serigala Militia”, “Taring”, dan “Seperti Api” .

Di luar dunia musik, Ricky juga dikenal sebagai manajer aktor laga Iko Uwais, membantu karier Iko menembus pasar internasional. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai editor di majalah Rolling Stone Indonesia dan CEO Whiteboard Journal .

Saat ini, jenazah Ricky sedang dalam proses pemulangan ke Indonesia. Pihak Seringai menyampaikan terima kasih atas semua cinta dan dukungan yang telah diberikan, serta meminta waktu untuk berduka sebelum memberikan informasi lebih lanjut mengenai penghormatan terakhir untuk Ricky .

Kepergian Ricky Siahaan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan penggemar musik di Indonesia. Semoga karya dan semangatnya terus menginspirasi generasi musisi berikutnya.