Muhammad Ali: Perjalanan Menjadi Mualaf dan Ketenangan dalam Al-Qur’an ​

Muhammad Ali: Perjalanan Menjadi Mualaf dan Ketenangan dalam Al-Qur’an ​ Leave a comment

Muhammad Ali, lahir sebagai Cassius Marcellus Clay Jr. pada 17 Januari 1942 di Louisville, Kentucky, adalah salah satu petinju paling berpengaruh dalam sejarah. Selain prestasinya di ring tinju, perjalanan spiritual Ali menuju Islam memberikan dampak signifikan pada kehidupannya dan dunia.

Perjalanan Menuju Islam

Pada akhir 1950-an, Ali pertama kali berinteraksi dengan ajaran Islam melalui pertemuannya dengan anggota Nation of Islam (NOI). Ketertarikannya semakin mendalam setelah menghadiri pertemuan yang dipimpin oleh Malcolm X pada tahun 1962, yang kemudian menjadi mentor dan teman dekatnya. Setelah memenangkan gelar juara dunia kelas berat pada tahun 1964, Ali secara terbuka mengumumkan keislamannya dan mengubah namanya dari Cassius Clay menjadi Muhammad Ali, sebuah nama yang diberikan oleh pemimpin NOI, Elijah Muhammad. ​

Ali menjelaskan bahwa keputusannya untuk memeluk Islam didorong oleh pencariannya akan identitas dan kebenaran spiritual. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan bahwa Islam memberinya pemahaman lebih dalam tentang tujuan hidup dan kedamaian batin. ​

Transisi ke Islam Sunni dan Sufisme

Setelah wafatnya Elijah Muhammad pada tahun 1975, Ali beralih dari Nation of Islam ke Islam Sunni, mengikuti ajaran Warith Deen Mohammed yang mereformasi NOI menuju ajaran Islam yang lebih ortodoks. Pada awal 2000-an, Ali menunjukkan ketertarikan pada Sufisme, cabang mistik dalam Islam, yang menekankan pencarian langsung akan Tuhan dan kedamaian batin.

Ketenangan dalam Al-Qur’an

Ali sering mengutip Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dan ketenangan dalam hidupnya. Ia percaya bahwa ajaran Islam membimbingnya menuju perdamaian dan pemahaman diri yang lebih baik. Dalam berbagai kesempatan, Ali menekankan bahwa Islam adalah agama damai dan bahwa Al-Qur’an mengajarkan kasih sayang serta keadilan bagi semua umat manusia. ​

Perjalanan spiritual Muhammad Ali mencerminkan transformasi pribadi yang mendalam dan komitmen terhadap prinsip-prinsip perdamaian, keadilan, dan pencarian kebenaran. Keputusannya untuk memeluk Islam dan mendalami ajarannya tidak hanya mempengaruhi hidupnya secara pribadi tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *