Mengenang Nafsiah Mboi: Tokoh Perempuan Inspiratif di Bidang Kesehatan

Mengenang Nafsiah Mboi: Tokoh Perempuan Inspiratif di Bidang Kesehatan Leave a comment

Andi Nafsiah Walinono Mboi, lahir pada 14 Juli 1940 di Sengkang, Sulawesi Selatan, adalah sosok perempuan yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang kesehatan di Indonesia. Sebagai seorang dokter spesialis anak dan ahli kesehatan masyarakat, Nafsiah Mboi dikenal karena dedikasinya dalam memperjuangkan hak-hak kesehatan, terutama dalam penanggulangan HIV/AIDS dan kesehatan anak.​

Perjalanan Karier dan Dedikasi

Nafsiah Mboi memulai kariernya sebagai dokter di Ende, Nusa Tenggara Timur, pada tahun 1964. Ia kemudian melanjutkan pendidikan spesialis anak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan memperoleh gelar Master of Public Health dari Institute of Tropical Medicine di Antwerpen, Belgia, pada tahun 1990. Selama lebih dari empat dekade, ia aktif dalam berbagai organisasi kesehatan nasional dan internasional, termasuk sebagai Direktur Departemen Kesehatan Gender dan Perempuan di WHO dan sebagai Ketua Dewan Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria. ​

Menteri Kesehatan dan Inisiatif Kesehatan Nasional

Pada tahun 2012, Nafsiah Mboi diangkat sebagai Menteri Kesehatan Indonesia, menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih. Selama masa jabatannya, ia fokus pada penguatan sistem kesehatan nasional, termasuk peluncuran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan peningkatan akses pelayanan kesehatan di daerah terpencil. ​

Penghargaan dan Pengakuan

Atas dedikasinya, Nafsiah Mboi menerima berbagai penghargaan, termasuk Ramon Magsaysay Award pada tahun 1986 dan Satya Lencana Bhakti Sosial dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 1989. Ia juga diakui sebagai perempuan Indonesia pertama yang menjabat sebagai direktur di WHO dan sebagai ketua Komite Hak Anak PBB. ​

Warisan dan Inspirasi

Nafsiah Mboi adalah contoh nyata dari kepemimpinan yang berintegritas dan berorientasi pada pelayanan publik. Kiprahnya dalam memperjuangkan kesehatan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan, menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya perempuan yang ingin berkontribusi dalam bidang kesehatan dan pelayanan publik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *